Nih foto makanan pembuka yang aku pilih. sebelum makan berat, yukk makan buah dan sayur mayur mentah (salad)
Sawadeeka, teman-teman.
Ini hari pertama kami di Bangkok. Perasaan yang paling membuatku was-was adalah kondisi 3 buah cinta kami yang ditinggal di Bandung. Maklum, dalam sejarah beranak-pinak, menitipkan mereka ke rumah Nenek, atau ditinggal di rumah sama khadimat kepercayaan kami, sudah sering juga. Tapi, biasanya salah satu dari kami-entah Ayah atau Ibu tetap mendampingi mereka. Itu pun sekian jam or maksimal 3 hari. Baru kali inilah mereka benar-benar tidak ditemani Ayah dan Ibu. Hanya doa dan dzikir yang terus kupanjatkan sejak berangkat meninggalkan rumah hingga tiba di Bangkok, dan begitu seterusnya. Termasuk ketika sarapan pagi. Aku tanyakan dulu kondisi anak-anak lewat Whatsapp dengan si sulung. Jawabannya, fine-fine saja. Alhamdulillah.
Bukannya mau lari dari tanggung jawab sebagai orangtua, atau karena ingin senang-senang berdua suami, atau mau honey moon part-2 sama suami, tapi ada alasan yang bikin anak-anak ditinggal. Sederhana saja, kali ini aku nemenin Ayahnya anak-anak yang akan presentasi di sebuah konferensi yang tempatnya di Bangkok sini. Tanggal booking pesawat kami dari tgl 18-26 Desember. Nah, aku pikir tanggal-tanggal segitu dua anak kami yang ke-1 dan ke-2 masih sekolah. Ealah, nggak tahunya baru dapat bocoran guru bahwa mereka sudah diliburkan sejak tanggal 19 Desember. Si sulung sempat memaksa ikut, tapi baru ingat paspor doi sudah kadaluarsa belum sempat diurusin. Paspor di tengah sih nggak masalah, belum expired, tapi kan bisa timbul ‘perang saudara’ kalau si tengah doang yang diajak. Sedangkan si bungsu, asli belum dibuatin. Rencananya diurusin bareng punya si sulung nanti sepulang dari Thailand.
Kesimpulannya: nggak ada yang ikut, tapi ntar boleh request oleh-oleh yang diminta. Si sulung minta bando yang lucu, si tengah minta gelang (wadoh anak cewek gini kali ya) dan si bungsu dikasih mainan aja (kata si sulung dan si bungsu). Uh-uh, anak-anak Bunda ini memang saling menyayangi.
SARAPAN PAGI
Ini makanan penyelamat
Kita bicara masalah makanan dong. Berhubung baru pertama kali datang ke Bangkok, yang paling kami khawatirkan soal apa lagi kalau bukan makanan HALAL. Yang aman adalah ketika booking hotel, masukin booking breakfastnya sekalian. Lumayan buat nyelamatin perut di hari pertama.
Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi…
Exactly! Udah cantik dong di hari pertama di Bangkok. Dan nyummy…masuk restorannya mereka. Untung menu hari ini ada menu penyelamat. Eng ing eng, MISO-SUP. Sup berbahan dasar kedelei yang haluuuus banget (jangan bayangkan tauco dong), rasanya hambar kalau untuk ukuran orang Indonesia. Campurannya hanya tahu sutra yang dipotong kotak kecil-kecil dan irisan bawang daun.Tapi kalau mau sedikit fancy, bolehlah masukkan kerang-kerangan.
Yak???
Hus! Yummy lagi. Sehat dan jauh dari santan-santanan. Aku sudah terbiasa menyantap sup ini sejak tahun 1996. Bayangin! Setahun sebelum tinggal di Jepang aku udah kenal ama Miso-Sup loooh. Sup ini bisa bikin badan segar lagi selelah apa pun. SUWER! Udah 16 tahun tetap suka ama masakan yang satu ini. Makanya tetap cas cis cus bahasa Jepang. Nah, kalau mau bisa sekolah or berangkat ke Jepang, kayaknya harus coba sup ini dulu deh… *sugesti.
semuaaanya dicoba
Nah, foto yang di atas adalah sarapan pilihan suamiku. Cornflake bersusu, kentang goreng, ikan goreng, omelet, roti bakar dan roti bakar diberi madu. Maklum, cowok gitu loh. Volume perutnya beda dong sama aku yang imut kiyut. Kalau aku makan lebih mikir urutan sayur dan buah mentah (nggak dijus, nggak direbus) sebelum makan (pan ngikutin sunaah Rasul saw plus anjuran dokter), sementara suami tercinta punya prinsip ‘semua harus dicoba dan…banyak!!” *senyam senyum.
Iiih, kok dari tadi foto-fotonya makanan melulu sih? Kan gitu ya. Eits jangan protes dong. Suka-suka ane, dong. Ahak-ahak-ahak. Kalau travelling itu yang dibawa bukan oleh-oleh cerita tentang spot wisata saja, tapi masalah makanan penting loh! Catat: PENTING! Justru ini yang jarang dimuat dibuku-buku travelling, meski pun itu sekelasnya TRINITY.—>nggak tahu? pingsan.
Lanjuttt…
Breakfastnya outdoor dong
Berhubung hari pertama, semua yang ada di hotel masih membuatku terpukau kau saja (tapi bukan sakau). Aku memang tipe pemberi seruan WOW Keren yang royal dan baik hati. Buktinya pas mau masuk ke resto, ternyata baru tahu kalau kolam renang hotel ini ada di dekat resto. WOW nggak tuh? Semalam nyari, ngubek-ngubek hotel karena pengen berenang. Tapi, tetap aja nggak nemu. Baru deh pagi-pagi pas mau masuk ke resto, eng ing eng ternyata ada! Norak banget ya? Dikiiiit.
Kolam renangnya cuma atu biji…hihihi. Masih kalah ama hotel kelas 3 di Legian Bali, yang punya kolam renang panjang dan luas.
Silahkan dinikmati deh suasana di sekitar Restoranya Hotel Center Point Pitchburry 15 Soi-1, Bangkok (depan-depan ama Indonesia Embassy).
Kolam renang atu-atunya di Hotel Center Point- Pitchbury 15 Soi 1, Bangkok
pintu masuk ke restoran
Diky Mudhakir, hubby tercinta
Eng ing eng, kini sampailah kita pada appetizer alias makanan penutup.
Yuk dilihat-dilihat penampakan diriku yang imut kiyut dipagi hari dengan langit Bangkok yang biru cerah dan sedikit angin gelebuk (salah makan di outdoor).
Oya aku hampir lupa bilang, kalau di hotel ini ada ruang untuk bermain anak-anak. Lumayan luas dan pasti membuat anak-anak happy *obat stres buat anak-anak karena harus ngikutin mommy dan daddy mereka yang kalap belanja di Bangkok
ternyata hotel ini nyediain surga kecil buat anak-anak
Oke deh, kita sampai di penghujung acara makan. Kalau makan terus kapan jalan-jalannya dong. Ya nggak? ya nggak?
appetizer (ini gabungan suami dan aku loh)
Have a nice morning everybodeh!
Jyee, gaya dulu dong sesudah kenyang dan mau jalan-jalan