Ini Dia Wajah Bangkok (The Journey of Bangkok, part-4)

Halo teman-teman, aku datang lagi untuk berbagi cerita.

Kalau di part-1 sampai 3 aku sudah menceritakan kronologis berangkat dari Jakarta sampai tiba di Bangkok dengan segala pernak-pernik kehidupan (jyee), maka di part-4 ini aku akan perlihatkan kepada teman-teman wajah kota Bangkok di pagi hari.

INI DIA!

Inilah wajah pagi Bangkom di jalan Pichtburry yang ramai

Macetnya sama kok, seperti Jakarta di pagi hari.

Eh ntar dulu, sepertinya tetap ada yang beda deh. *ketuk-ketuk meja sambil mikir.

1. Trotoar yang luas, jadi nyaman untuk berjalan kaki. *incarannya back packer dan turis asing nih!

2. PKL alias pedagang kaki lima berjualan dengan aman dan sentosa, tidak perlu diuber-uber sapol PP. Ini kaitannya dengan luas trotoar tadi. Jadi nggak mesti desak-desakan atau plotot-plototan dengan pengguna jalan.

3. Jembatan penyebrangan yang berfungsi dengan baik. Coba deh lihat foto di bawah ini. Bersih kan? Aku tidak menemukan pengemis atau PKL keliling yang berjajar menguasai setengah dari luas jembatan (seperti di Jakarta). Bukannya tidak ada pengemis, ada saja sih satu atau dua orang, tapi jembatan ini dijaga dan dirawat oleh warganya. Mereka tahu betul fungsi jembatan ini. Kalau malam, di bagian penutup jembatan dililit oleh lampu kelap-kelip (seperti lampu natal). Seru banget. Dan menambah indahnya kota ini.

Mungkin teman-teman sudah baca part-2 yang aku ceritakan tentang pemandangan dari udara (pesawat). Bahwa, Thailand yang aku lewati sangat bling-bling dari langit. Mungkin lampu-lampu itu yang jadi penyedap pemadangan kota dilihat dari langit.

jadi model di jembatan penyebrangan

jadi model di jembatan penyebrangan

Hebatnya lagi, ada beberapa jembatan penyebrangan yang di atas diberi besi PEMBATAS. Untuk yang dari depan atau sebaliknya, jadi mereka nggak usah desak-desakan, sebel-sebelan karena kena tabrak di bahu, tapi bisa luwes memakai ruas jembatan. Bayangkan! Begitu cara pemerintahnya mendidik warga untuk saling sabar dan tidak egois dalam bermasyarakat. PERLU DICONTOH oleh pemerintah kita.

sampah

sampah

1st Morning in Bangkok (The Journey of Thailand-3)

Nih foto makanan pembuka yang aku pilih. sebelum makan berat, yukk makan buah dan sayur mayur mentah (salad)

Nih foto makanan pembuka yang aku pilih. sebelum makan berat, yukk makan buah dan sayur mayur mentah (salad)

Sawadeeka, teman-teman.

Ini hari pertama kami di Bangkok. Perasaan yang paling membuatku was-was adalah kondisi 3 buah cinta kami yang ditinggal di Bandung. Maklum, dalam sejarah beranak-pinak, menitipkan mereka ke rumah Nenek, atau ditinggal di rumah sama khadimat kepercayaan kami, sudah sering juga. Tapi, biasanya salah satu dari kami-entah Ayah atau Ibu tetap mendampingi mereka. Itu pun sekian jam or maksimal 3 hari. Baru kali inilah mereka benar-benar tidak ditemani Ayah dan Ibu. Hanya doa dan dzikir yang terus kupanjatkan sejak berangkat meninggalkan rumah hingga tiba di Bangkok, dan begitu seterusnya. Termasuk ketika sarapan pagi. Aku tanyakan dulu kondisi anak-anak lewat Whatsapp dengan si sulung. Jawabannya, fine-fine saja. Alhamdulillah.

Bukannya mau lari dari tanggung jawab sebagai orangtua, atau karena ingin senang-senang berdua suami, atau mau honey moon part-2 sama suami, tapi ada alasan yang bikin anak-anak ditinggal. Sederhana saja, kali ini aku nemenin Ayahnya anak-anak yang akan presentasi di sebuah konferensi yang tempatnya di Bangkok sini. Tanggal booking pesawat kami dari tgl 18-26 Desember. Nah, aku pikir tanggal-tanggal segitu dua anak kami yang ke-1 dan ke-2 masih sekolah. Ealah, nggak tahunya baru dapat bocoran guru bahwa mereka sudah diliburkan sejak tanggal 19 Desember. Si sulung sempat memaksa ikut, tapi baru ingat paspor doi sudah kadaluarsa belum sempat diurusin. Paspor di tengah sih nggak masalah, belum expired, tapi kan bisa timbul ‘perang saudara’ kalau si tengah doang yang diajak. Sedangkan si bungsu, asli belum dibuatin. Rencananya diurusin bareng punya si sulung nanti sepulang dari Thailand.

Kesimpulannya: nggak ada yang ikut, tapi ntar boleh request oleh-oleh yang diminta. Si sulung minta bando yang lucu, si tengah minta gelang (wadoh anak cewek gini kali ya) dan si bungsu dikasih mainan aja (kata si sulung dan si bungsu). Uh-uh, anak-anak Bunda ini memang saling menyayangi.

SARAPAN PAGI

Ini makanan penyelamat

Ini makanan penyelamat

Kita bicara masalah makanan dong. Berhubung baru pertama kali datang ke Bangkok, yang paling kami khawatirkan soal apa lagi kalau bukan makanan HALAL. Yang aman adalah ketika booking hotel, masukin booking breakfastnya sekalian. Lumayan buat nyelamatin perut di hari pertama.

Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi…

Exactly! Udah cantik dong di hari pertama di Bangkok. Dan nyummy…masuk restorannya mereka. Untung menu hari ini ada menu penyelamat. Eng ing eng, MISO-SUP. Sup berbahan dasar kedelei yang haluuuus banget (jangan bayangkan tauco dong), rasanya hambar kalau untuk ukuran orang Indonesia. Campurannya hanya tahu sutra yang dipotong kotak kecil-kecil dan irisan bawang daun.Tapi kalau mau sedikit fancy, bolehlah masukkan kerang-kerangan.

Yak???

Hus! Yummy lagi. Sehat dan jauh dari santan-santanan. Aku sudah terbiasa menyantap sup ini sejak tahun 1996. Bayangin! Setahun sebelum tinggal di Jepang aku udah kenal ama Miso-Sup loooh. Sup ini bisa bikin badan segar lagi selelah apa pun. SUWER! Udah 16 tahun tetap suka ama masakan yang satu ini. Makanya tetap cas cis cus bahasa Jepang. Nah, kalau mau bisa sekolah or berangkat ke Jepang, kayaknya harus coba sup ini dulu deh… *sugesti.

semuaaanya dicoba

semuaaanya dicoba

Nah, foto yang di atas adalah sarapan pilihan suamiku. Cornflake bersusu, kentang goreng, ikan goreng, omelet, roti bakar dan roti bakar diberi madu. Maklum, cowok gitu loh. Volume perutnya beda dong sama aku yang imut kiyut. Kalau aku makan lebih mikir urutan sayur dan buah mentah (nggak dijus, nggak direbus) sebelum makan (pan ngikutin sunaah Rasul saw plus anjuran dokter), sementara suami tercinta punya prinsip ‘semua harus dicoba dan…banyak!!” *senyam senyum.

Iiih, kok dari tadi foto-fotonya makanan melulu sih? Kan gitu ya. Eits jangan protes dong. Suka-suka ane, dong. Ahak-ahak-ahak. Kalau travelling itu yang dibawa bukan oleh-oleh cerita tentang spot wisata saja, tapi masalah makanan penting loh! Catat: PENTING! Justru ini yang jarang dimuat dibuku-buku travelling, meski pun itu sekelasnya TRINITY.—>nggak tahu? pingsan.

Lanjuttt…

Breakfastnya outdoor dong

Breakfastnya outdoor dong

Berhubung hari pertama, semua yang ada di hotel masih membuatku terpukau kau saja (tapi bukan sakau).  Aku memang tipe pemberi seruan WOW Keren yang royal dan baik hati. Buktinya pas mau masuk ke resto, ternyata baru tahu kalau kolam renang hotel ini ada di dekat resto. WOW nggak tuh? Semalam nyari, ngubek-ngubek hotel karena pengen berenang. Tapi, tetap aja nggak nemu. Baru deh pagi-pagi pas mau masuk ke resto, eng ing eng ternyata ada! Norak banget ya? Dikiiiit.

Kolam renangnya cuma atu biji…hihihi. Masih kalah ama hotel kelas 3 di Legian Bali, yang punya kolam renang panjang dan luas.

Silahkan dinikmati deh suasana di sekitar Restoranya Hotel Center Point Pitchburry 15 Soi-1, Bangkok (depan-depan ama Indonesia Embassy).

Kolam renang atu-atunya di Hotel Center Point- Pitchbury 15 Soi 1, Bangkok

Kolam renang atu-atunya di Hotel Center Point- Pitchbury 15 Soi 1, Bangkok

pintu masuk ke restoran

pintu masuk ke restoran

Diky Mudhakir, hubby tercinta

Diky Mudhakir, hubby tercinta

Eng ing eng, kini sampailah kita pada appetizer alias makanan penutup.

Yuk dilihat-dilihat penampakan diriku yang imut kiyut dipagi hari dengan langit Bangkok yang biru cerah dan sedikit angin gelebuk (salah makan di outdoor).

Oya aku hampir lupa bilang, kalau di hotel ini ada ruang untuk bermain anak-anak. Lumayan luas dan pasti membuat anak-anak happy *obat stres buat anak-anak karena harus ngikutin mommy dan daddy mereka yang kalap belanja di Bangkok

ternyata hotel ini nyediain surga kecil buat anak-anak

ternyata hotel ini nyediain surga kecil buat anak-anak

Oke deh, kita sampai di penghujung acara makan. Kalau makan terus kapan jalan-jalannya dong. Ya nggak? ya nggak?

appetizer (ini gabungan suami dan aku loh)

appetizer (ini gabungan suami dan aku loh)

Have a nice morning everybodeh!

uhuy, ada yang manis kiyut memperlihatkan makanan-makanannya

Jyee, gaya dulu dong sesudah kenyang dan mau jalan-jalan

Jyee, gaya dulu dong sesudah kenyang dan mau jalan-jalan

Tutup dan Buka Tahun dengan novel best-seller Jepang -MOSHI DORA

Assalamu’alaykum wr wb.

Hi semuanya.

Baru saja tahun baru 2013 masuk dalam kehidupan kita ya. Tau-tau sudah tanggal 3 lagi ya! Selalu seperti itu. Tak terasa, padahal bunyi dentuman kembang api masih terngiang-ngiang di telinga. Pasti dong…Kesan yang tak pernah terlupakan. Bagaimana mau lupa? Baru juga kembang api tahun 2012 meletup-letup, sekarang kembang api 2013 sudah membahana. Apalagi kemarin ini, aku bisa menikmati kembang api tahun baru live lewat jendela dan pintu balkon. Mana gratis pula! Mantaaaap.

Btw, apa yang paling berkesan bagimu selama tahun 2012? Atau mungkin sudah ada kesan di awal-awal tahun 2013?

Bagiku ada banget!

(dicopi dari http://www.jcafe24.net/index.php?topic=21026.0)

Gimana nggak, 2 bulan terakhir ini aku harus bertahan di depan komputer. Gara-garanya sok-sokan nerima order terjemahan sebuah novel best seller. Judulnya Moshi Koukou Yakyuu no Joushi Maneja- ga Dorakka-no ‘Manajimento’ wo Yondara. Atau disingkat “MOSHI DORA”.

Yang tidak tahu Moshi Dora, silahkan cek di Youtube dengan keyword itu. Akan keluar beberapa sampel film Moshi Dora. Film? Ya! Moshi Dora juga sudah difilmkan, sudah dinovelkan, sudah disinetronkan. Bahkan, kata seorang kenalan berkebangsaan Jepang, Moshi Dora pun sudah dikomikkan.

Sangking best-sellernya tuuuhhh…

Dan aku merasa terhormat untuk menerjemahkan novel ini.

Tapi ya…ternyata susaaah banget. Terseok-seok. Novel ini ceritanya tentang seorang anak perempuan yang masih pakai seragam putih abu-abu alias anak SMA, yang terjun jadi manajer dari tim baseball di sekolahnya sendiri. Eits, warna seragam anak SMA di Jepang nggak putih abu-abu sih, ini cuma untuk membuat pembaca blog ini jadi mengerti maksud ceritaku.

Isi novel ini tersusun dari Prolog, Bab1-8, terakhir ditutup  dengan Epilog dan Catatan Akhir Penulis.

Dari Prolog sampai Bab-4, citeeeeekkkk, gitu menurutku. Santai, bisa picing mata nerjemahinnya. Makanya leha-leha banget. Tapi, pas masuk Bab-5, mulai deh kayak orang mesti ngegowes ke jalan menanjak. Terus nanjak, nanjak, nanjak, ampe mikir ini mau sampai kapan???!!! (tuh tanda tanya dan serunya sampai 3 kali).

Bukan hanya sampai di situ, sangking pusingnya ampe sempat jadi orang ‘aneh’ di rumah sendiri. Uring-uringan, kesal nggak menentu, nggak mood masak (alah! ini mah alasan buat ngeles dari tugas jadi seorang istri dan ibu rumah tangga…hihihi). Tapi untungnya tetap berusaha dekat sama anak-anak dan suami.

Nah tugas sebagai ibu itu berat juga disamping jadi seorang penerjemah. Untung freelance, kalau permanent, yang ada tiap hari stres kali ya. *wink

Kenapa sih sampai segitunya aku ini?

Mulai Bab-5, sudah mulai memakai istilah-istilah baseball. Loh kok baseball? Ya iyalah, ini novel bercerita tentang si manajer SMA yang mengurusi tim baseball sekolahnya. Iiih, kan udah disebut-sebut di bagian awal tulisan ya.

Aku masih bersyukur dan beruntung banget karena sekarang aku punya murid Japanese yang rajin datang tiap hari Sabtu buat les bahasa Indonesia kepadaku. Dan doi ngerti banget sama Baseball. Lucky me.

Tapi nggak cuma begitu lalu aku terbebas dari lubang kesulitan ini. Yang jadi kendala, di dunia olahraga Indonesia, ternyata baseball tidak familiar. Yang familiar adalah softball. Ealah, mau nggak mau aku perdalam apa sih istilah-istilah yang dipahami di Indonesia or dunia internasional yang berkaitan dengan basebal.

Akhirnya, selain kamus Kanji, google terjemahan, website terjemahan sepeti ALC, Weblio, dan Yahoo Japan jadi teman-teman setiaku selama 2 bulan. Lalu untuk memperdalam tentang baseball, aku rajin nonton Youtube. Tentu saja nontong pertandingan baseball yang ada istilah-istilah Jepangnya. Ternyata membantu banget loh.

Caranya gimana?

tinggal masuk ke website-nya Youtube. Ketik word yang sedang dicari, misalnya ‘okuri banto/送りバント), maka akan keluar beberapa tayangan baseball yang berkaitan dengan okuri banto tadi.

Wuiiih, akhirnya kelar juga nih terjemahan pas tanggal 1 Januari 2013.

Kuserahkan sudah hasil terjemahan kepada penerbit, tinggal mereka edit.

Nggak sabar hasilnya bagaimana.